<a href=http://zawa.blogsome.com>Zawa Clocks</a>

Minggu, 15 Juli 2012

PUJIAN + SANJUNGAN = KEBINASAAN


Saudaraku…
Jika kita memiliki prestasi yang baik di hadapan manusia atau kelebihan dan keunggulan lain di mata mereka. Baik itu di bidang ubudiyah, ilmu pengetahuan, kelebihan fisik, ketajaman akal pikiran, kemudahan dalam usaha dan bisnis, kelancaran dalam komunikasi dan yang seirama dengan itu.
Maka pada saat itu, pujilah Allah swt dan agungkan Dia dan kembalikan segala kemudahan, keluasan dan berbagai warna anugerah kepada-Nya. Jangan kita biarkan setan memperdaya kita lewat lisan orang-orang di sekitar kita. Dengan pujian, sanjungan, dan julukan menggiurkan yang dialamatkan kepada kita.
Nafi’ pernah menceritakan bahwa ada seseorang datang menemui Ibnu Umar ra seraya berkata, “Ya khairannas wa ya ibna khairinnas”, wahai manusia terbaik dan putera manusia terbaik.”
Ibnu Umar berkata:
مَا أَنَا بِخَيْرِ النَّاسِ وَلاَ ابْنِ خَيْرِ النَّاسِ, وَلَكِنِّيْ عَبْدٌ مِنْ عِبَادِ اللَّهِ. أَرْجُو اللَّهَ تَعَالَى وَأَخَافُهُ. وَاللَّهِ,
لَنْ تَزَالُوا بِالرَّجُلِ حَتَّى تُهْلِكُوْهُ.
“Aku bukanlah orang terbaik dari manusia dan bukan pula putera manusia terbaik. Tetapi aku hanyalah salah seorang dari hamba Allah swt, yang mengharap kucuran rahmat-Nya dan takut kepada azab-Nya. Demi Allah, tidaklah kalian terus menerus menyanjung seseorang sehingga kalian membinasakannya.”
(Mawa’izh as shahabah, Shalih Ahmad al Syami).

15 Sifat Dasar Manusia Menurut Al-Quran


Cukup sudah…
Fitrah insani kita memang tidak pernah cukup untuk membawa kita menuju jannahNya.
Tidak cukup hanya menjadi “manusia biasa” untuk berlari dan berlomba menuju Syurga.
Karena sifat dasar manusia yang dikaruniakan Allah kepada kita,
Sungguh, sungguh hina lagi dina!!!
Makhluk apa lagi yang berani memikul amanah yang gunung dan langit menolaknya selain manusia!?
Makhluk apa lagi yang dikatakan Tuhan penciptanya selalu berada dalam kerugian kecuali orang-orang tertentu saja!?
Benarlah umar yang berkata
“Ya Allah, Engkau muliakan kami dengan iman dan islam”
Sungguh jika bukan karena keduanya, maka celakalah manusia
Mari kita telusuri, apa kata al-Quran tentang makhluk yang bernama manusia ini…
Pertama, manusia itu LEMAH
“Allah hendak memberikan keringanan kepadamu dan manusia dijadikan bersifat lemah” (Q.S. Annisa; 28)
Kedua, manusia itu GAMPANG TERPERDAYA
“Hai manusia, apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu Yang Maha Pemurah” (Q.S Al-Infithar : 6)
Ketiga, manusia itu LALAI
“Bermegah-megahan telah melalaikan kamu” (Q.S At-takaatsur  1)
Keempat, manusia itu PENAKUT / GAMPANG KHAWATIR
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (Q.S Al-Baqarah 155)
Kelima, manusia itu BERSEDIH HATI
“Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin , siapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah , hari kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati” (Q.S Al Baqarah: 62)

Jumat, 04 Mei 2012

Bersabar Itu Indah


Sepanjang kehidupan kita, ujian & cobaan datang silih berganti karena makna kehidupan itu sendiri adalah bagaimana menghadapinya. Ujian & cobaan kehidupan adalah tantangan yang akan memilah mana orang yang tahan uji dan mana orang yang lemah, Mana orang yang beriman dan mana orang tidak beriman. Bagi seorang mukmin kehidupan akan selalu mendatangkan keberuntungan karena ia bersyukur ketika memperoleh nikmat dan bersabar ketika menghadapi kesulitan. Sebaliknya orang tak beriman selalu tak beruntung, ketika memperoleh nikmat ia lupa diri dan ketika menghadapi kesulitan berat ia lupa ingatan. Sabar ialah tabah hati tanpa mengeluh dalam menghadapi cobaan dan rintangan, dalam jangka waktu tertentu, dalam rangka mencapai tujuan. Islam mengajarkan bersabar itu indah.

Selasa, 24 April 2012

Tuntunan Nabi Dalam Memilih Pasangan


Wanita itu dinikahi karena empat pertimbangan, kekayaannya, nasabnya, kecantikannya dan agamanya. Pilihlah wanita yang beragama niscaya kalian beruntung. (H.R. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah) Dalam hadist tersebut Nabi Muhamad Shalallahu Alaihi wa Salam memberikan tuntunan kepada kita agar memilih pasangan yang memiliki agama, maka kalian akan beruntung, fadzfar bizatiddin, taribat yadaka. Hadis itu tidak menyebut fadzfar mutadayyinatan (orang beragama) tetapi bidzatiddin, orang yang memiliki agama. Kata dzatiddin disini mengandung arti substansi (jauhar) atau sifat (ardl) , jadi wanita atau pria yang dzatiddin adalah orang yang beragama secara substansial atau dapat dilihat sifat-sifatnya sebagai orang yang mematuhi agama

Lalu apa substansi agama itu? secara vertikal orang yang memilih agama itu mengimani, meyakini sepenuhnya adanya Allah Sang Pencipta Yang Maha besar, Maha Adil, Maha Pemurah, Maha Pengampun, oleh karena itu sebagai manusia dan juga hamba Allah, ia tidak sanggup untuk sombong & sewenang-wenang. Secara horizontal orang yang beragama secara substansial akan berusaha secara maksimal menjadikan dirinya memberikan kemanfaatan maksimal kepada sesama karena tahu fungsi dan peran dirinya adalah pengejawantahan kasih sayang Allah bagi semesta alam.


Kamis, 02 Februari 2012

Jiwa Berdimensi Malaikat [ Seri Kesaktian Muslim ]

Jiwa berdimensi malaikat seperti ini seakan gak menetap ditanah, tapi selalu dari langit dan jiwanya seperti melayang diatas dunia. Itulah kesadaran bahwa dunia adalah cuman permainan. Tetapi kalau jiwa ini di bumi, melekat ditanah, akibatnya kesadarannya seringkali tumpul karena yang diliat dunia adalah segalanya, yang diliat cuma kekiri, ke kanan, kebawah jika kedapatan masalah. Masalah itu menerpa karena gak bisa menyadari bahwa inilah dunia, yang hakekatnya gak pernah ngasih apa-apa. Hakikat terlalu berorientasi dunia, hantaman penyakit pusing, stress, dengki melabrak kehidupannya sehari-hari karena dunia yang dikejarnya, dijadikan tumpuan jawabannya, gak pernah memberi solusi hakiki.

Jiwa langitan selalu ikhlas dan Ridho, soal ikhtiar tetap dikejar dalam semangat ibadah. Kesegaran Jiwanya dibangun dengan dasar pengenalannya terhadap Allah SWT, dengan cara mengenalinya dengan benar. Keyakinan-Nya kukuh karena minum vitamin-vitamin ilmu2 ulama, ustadz, kyai yang benar juga, bukan ulama2 bikinan barat yang kerjanya mengacau dan bikin sesat.

Ngapain ikhlas?, apa hebatnya?. bahasanya bakal kering kalau di hadapkan kepada orang2 yang kelamaan menjadikan dunia untuk format dikepalanya sama jidatnya.

Yg Ini Jelas hebat, karena yg dikejar cuma Allah. Allah yg maha hebat. Bahasa ini hebat jika si pendengar sering tafakur, merenungi kebesaran-Nya, mendalami sunnah2 Rasul-Nya. Hatinya juga menerima kebenaran. Kebenaran yg Haq yang gak tumpul sama kesombongan hati, sombong karena terlalu banyak menerima input dunia dibanding input akhirat.

Allah yang paling hebat, yg dicari cuma Allah. Apalagi yang lebih baik dari itu?. Dunia, kerjaan, orang tua, kerabat, segala makanan, kesehatan, untung dan rugi semuanya di tangan Allah. Nyari yg lain walaupun dapat, apa hasilnya ?...Sirna tertelan waktu.


Total Pengunjung